x

3 Keunggulan Pertanian Perkotaan, Digadang-gadang Diterapkan pada IKN Nusantara

waktu baca 3 menit
Jumat, 11 Agu 2023 01:32 0 224 PPU

Ibu Kota Negara Indonesia yang bernama IKN Nusantara berada di Kalimantan Timur, memiliki cita-cita menerapkan konsep pertanian perkotaan.

Lalu apa maksud dari pertanian perkotaan ini?

Digadang-gadang, pertanian perkotaan ini akan diwujudkan dalam IKN Nusantara, sebagai ibu kota negara baru menggantikan Kota Jakarta.

Otorita Ibu Kota Nusantara mengajak kelompok tani lokal menjadi pionir pertanian perkotaan atau urban farming di IKN Nusantara, Kalimantan Timur.

Kelompok tani, warga masyarakat, pengurus lingkungan RT/RW hingga pengelola fasilitas umum didorong mulai memanfaatkan ruang yang ada untuk ditanami sayur dan buah-buahan.

Kegiatan pertanian perkotaan merupakan salah satu kegiatan yang diampu oleh Direktorat Ketahanan Pangan pada Kedeputian Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN.

Yakni untuk memfasilitasi penduduk lokal IKN Nusanatra mendapatakan pelatihan dan pengembangan pertanian perkotaan yang berkelanjutan.

Dilansir dari Kompas.com, Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN Myrna A Safitri dalam sambutannya dalam kegiatan Sosialisasi Buku Panduan Penyelenggaraan Pertanian Perkotaan, Kamis (3/8/2023) yang berlangsung di Hunian Pekerja Konstruksi IKN menyampaikan.

Kegiatan tersebut merupakan langkah awal Otorita IKN memperkenalkan gagasan pertanian perkotaan.

Sebuah kegiatan pertanian yang didorong di kawasan IKN.

“Setelah ini (sosialisasi pertanian perkotaan) kita akan menyelenggarakan pelatihan.

Sebelum pelatihan, Ibu dan Bapak diperkenalkan dulu,” ujar Myrna.

Terdapat enam prinsip pertanian perkotaan di IKN. Yakni sebagai berikut:

  • Tidak menimbulkan kerusakan dan pencemaran lingkungan;
  • Penerapan teknologi yang tepat guna dan ramah lingkungan;
  • Integrasi pemanfaatan sumber pangan lokal;
  • Menghasilkan pangan sehat dan berkualitas;
  • Menumbuhkan modal sosial;
  • dan mendukung terwujudnya ekonomi sirkular.

Ia juga menyebutkan, pertanian perkotaan setidaknya memiliki tiga keunggulan.

Pertama, pertanian perkotaan tidak memerlukan lahan yang luas, sehingga penggunan lahannya efisien karena menggunakan teknologi.

Kedua, lebih ramah lingkungan karena tidak menggunakan pupuk secara berlebih.

Ketiga, menghasilkan produksi pangan yang sehat karena tidak tercemar.

“Itu yang nanti akan menjiwai pertanian perkotaan kita,” imbuh Myrna.

Lahan di sekitar rumah, mengembangkan kebun komunitas, taman atap (rooftop garden), kebun vertikal (vertical garden), tanaman buah dalam pot, hidroponik, hingga akuaponik merupakan contoh bentuk pertanian perkotaan.

Pertanian perkotaan itu memanfaatkan tidak hanya lahan tapi juga bangunan, nanti akan ada bangunan-bangunan tinggi.

“Apartemen, gedung pemerintahan, itu ada atapnya bisa dimanfaatkan,” jelas Myrna.

Direktur Ketahanan Pangan Otorita IKN Setia P Lenggono menambahkan, pertanian perkotaan memang harus didesain sedemikian rupa.

“Kita membuat koridor yang kemudian teman-teman petani, Ibu Bapak sekalian tidak keluar dari itu, jadi kita desain sejak awal sehingga pertanian perkotaan ini justru mempercantik kota.

Tidak hanya mendukung ketahanan pangan keluarga tapi juga memiliki fungsi esetetik mempercantik kota Ibu Kota Nusantara,” ungkapnya.

Lenggono mengingatkan kepada para kelompok tani agar segera mempersiapkan diri menyambut kedatangan para aparatur sipil negara (ASN) di IKN.

“Mungkin pertengahan tahun depan akan datang para ASN yang tentu membawa keluarganya.

Ini potensi yang besar untuk kebutuhan pangan yang bisa disediakan oleh Ibu-Bapak sekalian,” cetusnya.

Salah satu peserta sosialisasi, Sri Sudarwati dari Kelompok Tani Desa Suka Raja mengatakan, untuk menarik minat masyarakat untuk mulai melakukan pertanian perkotaan adalah dengan membuat demplot pertanian perkotaan.

Sepertinya supaya masyarakat tertarik itu harus ada demplot untuk percontohan, mereka bisa melihat pertanian perkotaan itu modelnya kayak apa sih.

Senada dengan Sri, Abdul Aziz dari Kelompok Tani Kelurahan Sepaku berharap kegiatan hari ini akan terus berkelanjutan.

Tujuannya agar sejauh mana program yang sudah direncanakan ini benar-benar terlaksana dan bisa menyentuh kepada seluruh masyarakat.

Editor: Budi Susilo
Sumber: kaltim.tribunnews.com, Sabtu, 5 Agustus 2023

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA
x