x

Hati-hati! Sektor Ini ‘Goyang’ Duluan Saat Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota

waktu baca 3 menit
Senin, 13 Feb 2023 03:06 0 193 PPU

Jakarta disebut tak lagi menjadi ibu kota Indonesia pada 2024. Pengamat menyebut, ada beberapa sektor bisnis yang akan mengalami pengaruh lebih dulu saat Jakarta tak lagi menjadi ibu kota Indonesia.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad menyebut, sektor bisnis hotel, restoran dan properti akan mendapat pengaruh terlebih dahulu saat Jakarta tak lagi menjadi ibu kota pada 2024. Mengapa demikian?

Tauhid menerangkan anggaran pemerintah pusat nantinya akan berpindah ke ibu kota negara (IKN) baru di Kalimantan Timur. Anggaran yang dimaksud adalah untuk melakukan pertemuan-pertemuan antar Kementerian/Lembaga.

“Putaran arus keuangan yang sebagian dari pemerintah pusat, belanja yang macam-macam, putarannya kan swasta dan pemerintah pusat. Begitu pemerintah pusat pindah, otomatis putaran uang pemerintah pusat akan berpindah ke Kalimantan Timur. Kalimantan Timur sendiri awalnya yang merasakan awal mungkin Balikpapan dan Samarinda, karena kan hotel yang siap sekarang ini kan di sana ya,” jelasnya, kepada detikcom, Sabtu (11/2/2023).

Pertemuan tersebut jika di Jakarta biasanya dilaksanakan di restoran atau hotel ternama di Jakarta. Jika anggaran pemerintah pindah, tentu pemasukan restoran dan hotel dari pemerintahan akan berkurang signifikan.

“Meeting-meeting atau pertemuan yang menggunakan belanja pemerintah pusat akan banyak secara otomatis pindah dan akan terjadi penurunan di Jakarta. Pengaruhnya pada hotel-hotel dan restoran yang biasa mengandalkan itu. Properti juga tak lagi cepat saya kira ya,” lanjutnya.

Tidak hanya itu, usaha mikro kecil menengah (UMKM) di sekitar Kementerian/Lembaga yang pegawainya pindah lebih dulu juga akan terkena dampaknya.

“Misalnya di Sekretariat Negara, pegawainya pindah ke IKN, warung di sekitar akan sepi, karena biasanya ada yang beli siang sampai malam dari pegawai di Sekretariat Negara,” tuturnya.

Sementara Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal, mengatakan perubahan yang terjadi di Jakarta saat tak lagi menjadi ibu kota sangat minim. Menurutnya laju bisnis di Jakarta masih akan tumbuh.

Perubahan juga disebut tidak akan terjadi dalam lima tahun ke depan meskipun pemerintahan sudah pindah ke IKN Kalimantan Timur.

“Jakarta ini kota yang punya fungsi tidak bergantung pada fungsi pemerintahan. Kota besar yang multifungsi, fungsi bisnis, pariwisata, pendidikan, kesehatan, banyak sekali. Terutama yang agak sulit itu ya Jakarta sebagai pusat bisnis. Walaupun ibu kota pindah di sana nanti akan fungsi pemerintahan saja,” tuturnya.

Faisal juga meyakini, pusat bisnis masih akan terpusat di Jawa terutama di daerah Jabodetabek. Menurutnya, butuh puluhan tahun bisa melihat perubahan dari pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur.

“Pemindahan itu butuh berpuluh-puluh tahun. Kita bisa lihat negara yang memindahkan ibu kota, ada yang sampai sekarang belum bisa berubah,” tutupnya.

Aulia Damayanti

Sumber: detikFinance, Sabtu, 11 Feb 2023

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA
x