x

Terkoneksi dengan IKN Nusantara, Pemprov Kaltim Hidupkan Investasi di Maloy dan Buluminung

waktu baca 2 menit
Jumat, 25 Agu 2023 06:50 0 156 PPU

Transformasi ekonomi dilakukan Pemprov Kaltim dengan merencanakan memperkuat beberapa sektor strategis seperti pertanian, pariwisata, dan industrialisasi hilir.

Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kaltim, Sri Wahyuni menegaskan bukan hanya energi terbarukan saja, beberapa sektor untuk meningkatkan ekonomi juga kini mulai perlahan dilakukan percepatan.

“Kita tidak bicara di sektor hulu-hilir saja, kita punya atensi untuk menghidupkan investasi di Maloy, Buluminung, Kariangau dan itu semua terkoneksi dengan IKN Nusantara,” ungkapnya, Jumat (23/6/2023).

Pengembangan rumah-rumah produksi dan memberi pelatihan untuk para produsen juga akan menjadi program ke depan.

Seperti, adanya potensi bahan baku lokal tetap ada kesulitan peralatan maupun modal untuk jadi bahan baku hilir.

“Kita intervensi di sana. Kita siapkan peralatannya apa saja yang akan dibutuhkan. Ini juga sedang dipetakan nanti rumah produksinya apa saja. Pertanian kah atau perikanan,” terang Sri Wahyuni.

“Setidaknya, kita mengajak orang. Pasar ada kalau barangnya ada. Nah bagaimana kita menghasilkan produk hilir itu, produk olahan,” sambungnya.

Tidak hanya menyiapkan hulu tetapi siapa yang membuat produk dan bagaimana supaya mempunya nilai tambah.

Produk tersebut diolah dan punya nilai jual dan nilai tambah. Otomatis jika ini dilakukan, pertumbuhan ekonomi juga akan meningkat.

Sehingga, tak berpikir di hal-hal yang sifatnya tidak terbarukan.

“Kalau bicara produk, misalnya hasil-hasil pertanian. Nanas, salak yang ada di Samboja, Pisang. Selama ini kan kita ekspor pisang. Nah diharapkan, rumah produksi pisang bisa dikelola. Diolah jadi keripik pisang misalnya,” kata Sri Wahyuni.

Menurutnya, produk apapun yang diolah dari bahan baku lokal akan diminati pasar jika memang memiliki nilai jual lebih.

Jika memungkinkan, produk akan semakin punya nilai lebih jika memenuhi standar.

“Kalau memenuhi standar itu ya kenapa tidak? Yang penting pasarnya itu ada. Mau di pasar lokal, nasional yang penting pasokan bahan baku, produksi, dan pasar. Itu lagi kami coba,” tandasnya

“Bertransformasi memang perlu waktu, harus dimulai dari yang kecil tapi harus bisa running,” imbuh Sri Wahyuni.

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Samir Paturusi

Sumber: TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA -Jumat, 23 Juni 2023

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA
x