x

Ini Raja Batu Bara yang Ikut Patungan Rp 20 T di Proyek IKN

waktu baca 3 menit
Selasa, 26 Sep 2023 02:40 0 128 PPU

Pada acara ground breaking Hotel Nusantara di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kamis (21/9/2023), banyak pengusaha besar RI yang hadir. Mereka di antaranya adalah Aguan Sugianto, Franky Oesman Widjaja, Prajogo Pangestu, Garibaldi ‘Boy’ Thohir, Kuncoro Wibowo, Eka Tjandranegara, dan lainnya.

Kehadirannya bukan hanya sebatas menemani Presiden Jokowi, tetapi juga karena mereka adalah investor IKN. Diketahui, Aguan dan rekan-rekannya membentuk konsorsium dengan investasi Rp 20 triliun di IKN. Atas dasar inilah, menarik untuk menelusuri lebih lanjut sosok pengusaha di balik investasi IKN, salah satunya adalah Garibaldi ‘Boy’ Thohir.

Siapa sebenarnya Garibaldi Thohir?
Garibaldi Thohir adalah pengusaha batu bara nasional. Dia adalah anak dari Teddy Thohir dan kakak dari Erick Thohir.

Teddy Thohir dahulu adalah pengusaha yang malang-melintang di jagat bisnis Tanah Air. Teguh Sri Pambudi dan Harmanto Edy Djatmiko dalam Man of Honor: Kehidupan, Semangat, dan Kearifan William Soeryadjaya (2012) menyebut, Teddy pernah bekerja di Union Carbide, Astra International, dan pimpinan pabrik produksi baterai Eveready.

Pada 1978, Teddy mendirikan PT Trinugraha Thohir (TNT) Group. Perusahaan itu beranak banyak anak perusahaan di sektor properti, komunikasi, dan restoran yang belakangan dipimpin oleh Garibaldi Thohir setelah Teddy Thohir mundur dan tutup usia 2016.

Boy Thohir Foto: Agung Pambudhy/detikcom

Tumbuh besar di keluarga besar Astra International membuat Garibaldi memiliki banyak relasi. Dia berkenalan dengan anak dari orang-orang penting di Astra yang kelak berbisnis bersama. Salah satunya terlihat pada pengambilalihan bisnis Adaro Energy dari New Hope, perusahaan asal Australia, di tahun 2005.

Sebagai catatan, Adaro Energy adalah perusahaan batu bara yang cukup besar dan kini sedang berjaya di Indonesia. Mengutip CNN Indonesia, modal pengambilalihan Adaro didapat Garibaldi dari hasil pelepasan 70% saham perusahaan miliknya yang bergerak di pembiayaan kredit sepeda motor (leasing), PT Wahana Ottomitra Multiartha alias WOM Finance.

Dari pelepasan itu, dia punya modal US$ 150 juta yang digunakan untuk mengakuisisi Adaro. Saat mengakuisisi dia pun mengajak beberapa rekannya.

Ekuslie Goestiandi & Berny Gomulya dalam T.P. Rachmat on Excellence (2018) menyebut Garibaldi bersama Benny Subianto, Edwin Soeryadjaya, Sandiaga Uno dan Teddy Rachmat bergabung dalam mengambilalih Adaro dari pemilik lama pada tahun 2005.

Teddy Rachmat adalah kawan lama ayahnya di Astra. Edwin Soeryadjaya sendiri adalah anak dari William Soeryadjaya, bos Teddy Thohir di Astra. Sedangkan Sandiaga Uno adalah kawan adiknya, Erick Thohir, ketika kuliah di Amerika Serikat.

Bagi Garibaldi, Adaro bukanlah pengalaman pertamanya bisnis batu bara. Sebab, di tahun 1992, dia pernah berbisnis batu bara lewat PT. Allied Indo Coal di Sawah Lunto Sumatra Barat. Alhasil dia pun diberi jabatan sebagai Presiden Direktur.

Dengan hadirnya Garibaldi di Adaro, dia pun memasukkan perusahaan batu bara itu ke dalam konglomerasi miliknya, yakni TNT Group. Belakangan, TNT Group sendiri memiliki saham di beberapa perusahaan besar di Indonesia.

Di antaranya PT Adi Boga Cipta yang memegang restoran all you can eat ala Jepang Hanamasa, PT Bumi Persada Putra yang mengurusi perumahan Permata Arcadia, dan PT Adaro Energy Tbk (Adaro) di bidang batubara.

Di bidang komunikasi, TNT Group ikut punya 8% saham di PT Hutchison 3 Indonesia (Tri Indonesia) yang belakangan dimerger dalam PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison).

Berkat besarnya bisnis lintas sektor ini, Garibaldi masuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia. Forbes (2022) menempatkannya di urutan ke-15 orang terkaya di Tanah Air dengan harta US$ 3,45 miliar atau Rp 53 Triliun.

Muhammad Fakhriansyah, CNBC Indonesia

Sumber: CNBC Indonesia, 25 September 2023

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA
x