Australia Prediksi 50 Ribu Pasukan Siaga di Ibu Kota Nusantara, Pangkalan TNI AL Balikpapan Sudah Naik Status
Ibu Kota Negara Indonesia yang baru, Nusantara nampaknya akan semakin kuat dijaga TNI dari unsur Angkatan Laut.
Hal ini karena dengan adanya pembentukan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, pangkalan TNI AL Balikpapan menjadi Lanal penyangga dan akan dinaikkan kelasnya menjadi Komando Daerah Maritim (Kodamar) A.
Pangkalan TNI AL Balikpapan yang akan menjadi Kodamar A akan dipimpin oleh Perwira Tinggi berangkat Bintang Dua.
Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali saat melaksanakan tatap muka dengan Prajurit TNI AL, di Lanal Balikpapan, Rabu (23/08/2023).
Disampaikan oleh Kasal dalam kesempatan itu bahwa, secara geografis Lanal Balikpapan berhadapan langsung dengan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II sehingga menuntut peran aktif dalam mengamankan kapal-kapal yang melintas dan mengantisipasi berbagai kerawanan yang terjadi.
“Wilayah Balikpapan memiliki sumber daya alam dan energi yang cukup melimpah, sehingga keberadaan satuan TNI AL harus dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan nasional bangsa Indonesia”, tegas Kasal terhadap prajurit TNI AL Lanal Balikpapan seperti dikutip Zonajakarta.com dari Dispenal .
Dalam kesempatan ini juga Kasal berpesan agar tujuh prajurit dan PNS TNI AL terus meningkatkan iman dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta terus meningkatkan dedikasi, loyalitas dan profesionalisme para prajurit.
“Jadikan kehadiran TNI AL di wilayah ini bermanfaat baik bagi pemerintah daerah serta masyarakat khususnya di wikayah Balikpapan”, tandas Laksamana TNI Muhammad Ali.
Sebelumnya dalam kunjungan kerjanya di Kalimantan Timur, Kasal berkesempatan meninjau titik lokasi di Dermaga Pantai Melawai yang mengambil contoh akan dijadikan Markas Komando Daerah Maritim (Kodamar) TNI AL, serta lokasi rencana Pembangunan Dermaga yang nantinya menjadi titik penempatan unsur-unsur KRI TNI AL.
Sehari sebelumnya Kasal beserta sejumlah pejabat tinggi Mabesal juga meninjau secara langsung lokasi yang direncanakan sebagai tempat dibangunnya Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara.
Turut hadir mendampingi Kasal dalam kunjungan kerjanya di wilayah Kalimantan Timur diantaranya, Ketua Umum Jalasenastri Ny. Fera Muhammad Ali, para Asisten Kasal, para Pimpinan Kotama TNI AL, para Kepala Dinas di jajaran Mabesal, Komandan Pangkalan TNI AL Balikpapan Kolonel Laut (P) Dr. Hendriman Putra, serta pejabat terkait lainnya.
Sebagai ibu kota negara Indonesia yang baru, tak heran jika Nusantara diprioritaskan penjagaannya.
Bahkan, lembaga pemikir Australia menyebut 50 ribu pasukan dikabarkan akan bersiaga di ibu kota nusantara kota baru negara Indonesia.
Isu lainnya adalah keputusan Indonesia untuk memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Nusantara di Kalimantan Timur di pulau Kalimantan, yang akan memerlukan relokasi pegawai negeri sipil dan personel militer.
Menurut satu sumber, 30.000–50.000 personel akan dikerahkan di komando daerah ibu kota baru.
Tidak diragukan lagi akan ada efek limpahan, seperti pendirian bisnis baru untuk memenuhi permintaan barang dan jasa yang terus meningkat,” jelas aspistrategist.org.au pada 13 Mei 2022.
Tak hanya Australia, Tiongkok rupanya juga ikut menyoroti pemindahan ibu kota Indonesia ke Nusantara.
Peneliti China bahkan memperkirakan kebangkitan Indonesia akan terjadi setelah pemindahan ibu kota ke Nusantara.
Xu Liping, peneliti Institute of Asia-Pacific and Global Strategy of Chinese Academy of Social Sciences, menganalisis bahwa perpindahan ibu kota Indonesia tidak berarti menyerah pada Jakarta, dan status pusat ekonomi Jakarta tidak akan berubah hal ini seperti dikutip Zonajakarta.com dari Sohu edisi 20 Januari 2022.
China sendiri yakin ibu kota baru Indonesia dibangun dengan sistem pertahanan canggih.
“Xu Liping menilai langkah Jokowi juga memiliki makna yang dalam, ia sebenarnya berusaha menarik investasi asing di luar Jawa dengan memindahkan ibu kota,” lanjut media China tersebut.
“Xu Liping percaya bahwa Indonesia belum menyerah pada Jakarta.
Jakarta masih kota terbesar di Indonesia dan pusat ekonomi terbesar di Indonesia.
Sama seperti Shanghai adalah pusat ekonomi China, statusnya tidak akan berubah dengan pemindahan ibu kota Jakarta dan Bandung kini telah berkumpul untuk membentuk sabuk ekonomi dengan populasi 30 hingga 40 juta.
Ada banyak pabrik manufaktur dan kawasan industri di daerah ini, termasuk beberapa perusahaan investasi Cina.
Namun, seperti yang dikatakan Jokowi, Jakarta, sebagai pusat politik, komersial, keuangan, perdagangan dan jasa serta bandara dan pelabuhan terbesar di Indonesia, terlalu terbebani.
Oleh karena itu, Xu Liping percaya bahwa relokasi ibu kota adalah semacam pengurangan beban bagi Jakarta, ‘bermanfaat bagi pembangunan kota Jakarta dan dapat membantunya mencapai pembangunan yang sehat’,” lanjut Suho.com.
Xu Liping percaya bahwa standar untuk pembangunan ibu kota baru di Indonesia sangat tinggi, dengan demonstrasi awal yang kaya dan konsep desain yang canggih.
Jika para pemimpin Indonesia dapat melanjutkan pembangunan secara tertib setelah Joko Widodo meninggalkan kantor, maka kita dapat menyaksikan kebangkitan Indonesia sebagai kekuatan menengah.
Xu Liping menilai kendala utama adalah waktu pembangunan ibu kota baru Indonesia yang relatif cepat.
“Jika tidak ada epidemi, seharusnya sudah dimulai dua tahun lalu.”
“Relokasi Indonesia adalah proses bertahap, dan tidak mungkin untuk menyelesaikan semuanya di bawah kepemimpinan Jokowi.”
Xu Liping berkata, “Saya pikir kuncinya adalah para pemimpin di belakang dapat terus maju.”
“Jika semuanya berjalan dengan baik, kita mungkin melihat Indonesia muncul di dunia dengan wajah baru, muncul sebagai kekuatan menengah,” lanjutnya.
Zulaika Rizkia
Editor: Zulaika Rizkia
Sumber: Sohu, aspistrategist.org.au, Dispenal
Sumber: ZONAJAKARTA.COM– Rabu, 23 Agustus 2023
Pos terkait
Tidak ada komentar